Sunday, May 30, 2010

makhfi yang tak ternafi

mula mata menatap cermin usang,
jelas pedoman dibelakang,
adalah iktibar sejarah korban para moyang,
ikhtiarkanlah usaha,
usah dibiarkan ketetapannya itu agar terus terbayang,

terbayang,

dalam geliga mestika khayalan.

terkenan hamba pada si tukang cuca,
slalu-slalu buat terlupa,
meniup seruling menghkabarkanku sir segala kama,
kembali berkasih semua..

itulah sebaik-baik nya agama diumpama.