lewat,
makan pun tak sempat,
kejar sana-sini bagai merempat,
diminumkan hanya bergelas-gelas keringat,
apalah ndak dibuat,
akal yang dibentuk seiring usia hayat,
tlah diukur singkat,
seperti pakaimu..yang manis jadi kelat,
lekat,
rinduku kandung bela sebalik belikat,
antara malu dan mahu terikat belakang pelikat,
wajahmu. terbayang dan dikenang dalam hakikat,
dapat,
syukurku pada nikmat,
biarlah dihulur sekerat,
dari usaha amalku..inilah yang ku dapat,
namun ku gayat,
tingginya maksud yang ditabalkan sebalik ayat,
sementara nafas kini tiada tersekat,
aku diyakini akan diriku..biarlah dikata sesat,
dari tidak mencuba apapun..tapi penat.
kamu ku lihat,
aku pun naik penat.