Anak-anakku,
duhai jiwa suci,
engkaulah yang maha suci,
tiada nilai ganti,
hai anak-anak pewaris janji..
Anak-anakku,
lama mana harus ku tunggu,
mengisi ruang dan menanti hadrimu,
namun begitu,
tetap ku yakinkan diriku,
suatu hari akan tiba dan menjelma dihadapan kedua mataku,
disaatku menyingkap jendela melihat kedatanganmu,
hasil doa restu yang terdahulu..
Anak-anakku,
ketahuilah bahwa ini saja pesananku,
aku mungkin penyair namun tak dapat berlagu,
aku mungkin pejuang namun tiadalah ingin bagi diriku,
untuk dikenali ramai..usahlah kau tanyakan namaku,
aku akan hilang..hanya begitu.
kerna ku tahu..akulah dalang itu,
yang membuatkan mereka marah hinggalah aku diburu,
segalanya kerana hadirmu,
Anak-anakku,
Tuhan tidak mengajar kita untuk membenci,
....usahlah mereka itu dikau sertai,
dengan Tuhan tersiratnya sebuah janji,
.....yakinlah hanya itu sahaja yang wajib kau patuhi,
Tuhan itu Allah hu rabbil alamin,
oleh itu waspadalah dengan segala tipu daya,
jangan terlena pada mentera dusta,
berjaga-jagalah kala membawa lentera,
jangankan ia terpadam seluruh semesta.
Anak-anakku,
pahlawanku...serikandiku,
mujadid-mujadidku,
saat inilah yang ditunggu-tunggu,
bangkit dengan keperkasaan Imanmu,
berdiri tegakkan Agamamu,
dikaulah sebenar-benar Melayu,
yang diperlihara pada maksud Kebenaran,
hai Pejuang Agama..Akhir Zaman.