Friday, August 14, 2009

kedaluwarsa baginya dan mungkin bagimu juga

Telahpun senja mengundurkan diri,
beredar dari suatu sudut pandangan hingga menghilang dan melabuhkan kapi,
lantas malam menjelang mengepak-ngepakkan sayap biru ke hitamannya,
bermula satu halaman cerita,
seorang hamba,
yang murung bermurung bersahaja,
bersimpuh remuk jiwanya,
serba celika,
celika terhadap segala-galanya,
baginya..
dia telah tersangatlah bosan pada para fajir fajirah itu,
yang sering menunjuk-nunjukkan padanya untuk menambungi,
bukan sahaja pada diri..bahkan pada kedua orang Tuanya...

oleh kerana itu..dia disini,
dia sedang mencoba untuk melakoni apa yang gustinya Tuntuti,
di hatinya bukan sahaya mendenyutkan kata "Aku ingin mengquddusi diri ini"
bahkan jikalau kau pendamkan telingamu kedalam,
ia mendenyutkan ungkapan yang sememangnya selalu hadir,
pada tiap diri insan yang tiada cenangga,
slalu memaksa darah untuk beredar mengikut rentaknya,
yang juga menunjuk kepada asbab mengapa diri ini tersangatlah diimbangi,
hanyalah pada satu nada bunyi,
"dup..dup..dup...dup!"
yang tak akan berhenti sekiranya ia disuruh untuk di henti,
hakikatnya adalah
"Allah..Allah.. dan Allah semata-mata"

hamba itu menitik air matanya,
kerana tersangat merasa,
betapa dekatnya dia.. pada yang dipuja,

kedaluwarsa baginya dan mungkin bagimu juga untuk kembali berakal,
dan tidak hanya cenderung pada khayalan Cinta tipu daya yang sengaja-sengaja..