diatas nama,
keterlampauan rasa,
baur lucah ku lampir bersama,
dengan derap darah nafsu..ku bawa,
puji bersama,
sebutkan nama,
hilangkan semua,
tumpukan aku kepada,
pemilik segala-gala empunya nama,
puja berdua,
aku yang berusaha,
agar menyeret percaya yang ku persembahkan pada keluarga,
agar kembali kita..semula dalam ga yang ada,
namun sperti Nuh yang dipulaukan dalam bahtera,
bawalah pelayaran ini kepada mahkamah karma,
maha pemilik dan pencipta Karya,
keterlampauan rasa,
dalam bahasa,
tiada dalam pustaka,
wujud dari pusaka,
maha mendengarlah akan hamba,
yang berbicara..
keterlampauan rasa,
dari segala harta,
lenyap luluh belaka,
segala barang itu TIADA!
namun ia datang kembali ADA,
berbisik pada telinga,
Ta aku makin BUTA,
Lam aku hilang pada KATA,
YA..aku akui hati ku sudah binasa,
dan NUN yang jauh tapi dekat ku berada,
GArapan ini bukti nya,
Allah. yang semata.
maka puji keterlampauan rasa "wujud" telinga,
hanya dahaga getar nada,
LA LA LA LA,
yang tiada hanya Dia.
kau katakanlah apa sahaja,
aku hanya dengar nama-namaNya.. yang kau pinjam sementara.