maka bertarung-lah kata dan laku,
lalu ditikam-lah akan laku menyebabkan kata menjadi kelu,
tersimbah darah kata yang berbahasa-bahasa rupa-nya..
sementara kata membalas laku dengan lafaz seru sa-ribu dari satu,
membingung-lah laku itu keliru,
bersimpuh-lah ia..cantik tertumpah dari paras-nya,
sambung demi disanjung, sabung menyabung, halilintar bertarung,
namun bergabung mereka apakala "Dia" berkunjung,
"Dia" adalah Kebenaran,
saat kebenaran itu datang di-antara kedwa itu, terkesima lah mereka..
kata terdiam,
laku melumpuh,
karna semua ini pinjam,
dengan jujur mereka akuinya "Sungguh"..
dan kerana Dia adalah Tuhan yang tiada terkalah maka layak-Nya Tahu siapa-lah terbaik dari kalangan itu.
bukan kita,aku ataupun kamu.